"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Masih Terlena Menikmati Tidur?

from here


Kalkulasi waktu yang sederhana ini cukuplah membuat saya merenung. Jika kita sering mendengar kata, “Kewajiban kita itu lebih banyak dari pada waktu yang tersedia”, kali ini mencoba melakukan kalkulasi waktu sederhana. Membuat geleng-geleng dan menghela nafas :)

Saat dengan lantang seseorang menegaskan idealnya seorang muslim dengan beberapa syarat ideal, coba kita hitung jika syarat ideal itu kita masukkan ke dalam list mutabaah yaumiyah/targetan harian kita :

_ini untuk kondisi aktivitas saya_

Waktu 1 hari = 24 jam
Kuliah (rata-rata dari jam 08.00-15.00)                    = 7 jam
Jam DS (dari jam 18.00-21.00 + 04.00-06.00)        =  5 jam
Belajar materi kuliah *                                              = 2 jam
Membaca buku diluar materi kuliah *                        = 2 jam
Menulis                *                                                   = 1 jam
Tilawah (idealnya minim 1 juz/hr) *                            = 1 jam
Sholat (30 menit x 5) *                                              = 2,5 jam
Kebutuhan pribadi (mandi, makan, dll)  *                   = 0,5 jam

Note : * idealnya minimal
TOTAL = 21 jam
SISA = 3 jam

Ini belum dimasukkan agenda rapat, syuro, ada acara makan bareng, servis motor, servis laptop, tambal ban yang bocor di jalan, dengerin temen curhat, ada jadwal pengganti kuliah, ngerjain tugas kuliah lain, ngerjain skripsi, kumpul kelompok PKM, hadir di undangan walimahan, beli sayuran di warung, datang di majelis ilmu luar asrama, perjalanan johja-solo, nyuci baju, piket asrama, de el el.. eh, semua bisa saja, dan sangat mungkin terjadi.

Sedangkan, IDEAL nya, segala urusan yang terlist di atas terpenuhi dulu, itu kebutuhan pribadi sebelum bergerak untuk mengurusi hal yang lebih besar di luar diri kita.

Wallahu’alam, manusia setidaknya merencanakan, tapi segala yang ideal itu milik Allah. Focus point yang ditekankan disini adalah, yang terpenting kita mencatatkan dalam benak kita ikhtiar ideal yang kita mampu untuk dapat disebut hamba ideal dalam list kecintaan-Nya. Supaya nanti kita dimudahkan dan dilancarkan segala urusannya di dunia untuk bekal akhirat.

Ada SMS masuk dari si sholihah saat saya lagi nyuci tengah malam di lantai 3 DS ketika itu :)

Semangat ulfa!..Dahulukan memperbaiki urusan dg Nya..I.Allah..urusan lain..otomatis,,meski kadang....tanpa logika..Mencintaimu-

Rasanya dalam ruh-ruh seperti ini memang tak terbersit untuk terlena menikmati tidur, mencabut lelah di pelupuk mata, dan ingin terus bergerak banyak membereskan segala urusan kanan kiri dan diri sendiri dengan segera.

Tapi malam Ahad, 23 Maret 2013 ketika itu saya gagal (kembali) untuk tidak tidur. #aksi sok-sokan :D
Tertidur jam setengah empatan (sepertinya) sampai subuh. Tapi bahagia rasanyaa :))

Ya, menjadikan bahagia yang sederhana, ketika bisa banyak berpeluh di malam hari (biidznillah) saat -mungkin- yang lain terlenakan.

Herannya, di asrama ini selalu ada saja kehidupan di setiap waktunya. Mau bangun jam berapa? InsyaAllah ada orang yang terjaga. Bersyukur, karena menjadikan kita tidak ada setitik kebanggan satupun, karena masing-masing sekeliling yang ada senantiasa mengabdikan diri dalam berfastabiqul khairat..

Quotes penguat lain yang terus melatih keimanan saat ini adalah :

“Barangsiapa yang disibukkan Al-Qur’an dalam rangka berdzikir kepada-Ku dan memohon kepada-Ku niscaya Aku akan berikan sesuatu yang lebih utama daripada apa yang telah Aku berikan kepada orang-orang yang telah meminta. Dan keutamaan kalam Allah daripada seluruh kalam selain-Nya seperti keutamaan Allah atas makhluk-Nya.”(HR.Tirmidzi)

23 : 36 p.m
Selasa, 25032013
_al haqqu mirrabbik_ :)

0 komentar:

Posting Komentar

Seberkas feedback semoga menjadi amal :)

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..