"Memilih sikap terbaik untuk hidup setelah kematian"

_faidza ‘azzamta fatawakkal ‘alallah_
Intanshurullaha yanshurkum wayutsabbit
aqdaamakum

"....Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia
akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (QS Muhammad : 7)

Gading pun Menyambut



Sore kemarin saya ke sebuah swalayan yang cukup menjadi rujukan mahasiswa yang berdomisili di sekitar jalan Kaliurang km 5, Gading Mas. Saat itu mulai membenamkan sinar surya. Tak banyak bersapa dengan suasana di sana, hanya biasa dengan tangan yang tergerak mengambil keranjang untuk beberapa keperluan yang mulai menyusut. 

“Allahu Akbar Allahu Akbar....” sayup adzan mulai terdengar disusul dengan sahutan dari seberang yang lain.

Selepas tangan menyahut keranjang merah yang kemudian tersemat di lengan bawah, terpantik untuk menengok seorang perempuan berjilbab yang menyapa saya.

“Mbak, silakan berbuka :)” sembari menawarkan sebuah air mineral gelasan.

MasyaAllah... senyumnya, tulus nian. Menjadikan berbalas reflek senyum pula.

“Oh.. iya mbak, terima kasih.. kebetulan sedang tidak berpuasa. Nggak papa, ndak usah..” :)

Ia mengangguk dan kemudian sapaan ini berakhir dengan pemenuhan hak di amal masing-masing.
(maksudnya saya belanja dan mbaknya berbuka :D)

Adeeem rasanyaaa... saya tak meng-ekspektasikan apapun sebelumnya, bahkan hampir terlupa kalau alam, mulai dari makhluk hidup, benda mati, bahkan atmosfir pun mengagungkan bulan suci ini.

---Semenjak 2 tahun yang lalu, setelah saya di DS, Ramadhan hampir tidak jauh berbeda suasananya dengan sehari-hari. Lhoh, kok? Yang menjadi beda tentunya bertambahnya targetan amalan dan ghiroh setiap suasananya, itu pasti. Apalagi saat orientasi santri baru. Saking tersuasanakannya setiap hari sholat jamaah di masjid, targetan tilawah, bangun sholat malam, dan atmosfir Qur’an yang menghujam di jabal manapun, di kelas, di masjid, bahkan ini sudah melebihi suasana Ramadhan saat dulu saya di rumah. ---

Semenjak 2 tahun yang lalu pula, menjadi asing untuk pergi malam hari, dan seolah jadi peri. Hehe
Terlindung dan menjaga dari kejahatan malam itu menyenangkan, dan menenangkan tentunya.

Selama memilah barang (padahal cuma 2 jenis), bersitan bayangan tadi yang tervisualkan. Yang membuat senyum-senyum sendiri atas hujaman rasa syukur. Ternyata bayangkan, hanya karena SENYUM mbak-mbak yang berjilbab tadi, qadarullah SEMANGAT RAMADHAN saya bertambah. Subhanallah... jariyah banget... Bisa kan? Sedekah membawa jariyah :)

Tertangkap oleh mata saya beberapa pegawai yang berpakaian rapih dengan batik dan peci. Sekilas mencari mbak-mbak yang lain ternyata tersuasanakan dengan jilbabnya. MasyaAllah... adeeem... Hanya beberapa saja yang menjaga saat itu, barangkali yang lain berbuka atau sholat.

Allah... Gading pun ternyata menyambut :)

Dan saya tetap mengidamkan dan memvisualisasikan kedamaian...
Madaninya negeri ini, yang setiap sektor berisikan nafas islam.
Madaninya negeri ini, yang setiap harinya serasa Ramadhan.
Madaninya negeri ini, yang rakyatnya menjaga nafsu dan amarah di siangnya, dan ramai beribadah saat malam nan khusyu’nya.
Madaninya negeri ini, yang rakyatnya selalu berlomba untuk amalan sebanyak mungkin.
Madaninya negeri ini, yang siang malam menjadi ajang untuk memberantas segala kemaksiatan.
Madaninya negeri ini, yang setiap waktu dan tempat tersebar segala gudang ilmu pengetahuan.
Madaninya negeri ini, yang tertanam akhlaqul karimah pada jati diri setiap insan.
Madaninya negeri ini... madaninya negeri ini... madaninya negeri ini...
T.T
Yang terus mengharu biru dalam mimpi besar kami...
Kuatkanlah hati-hati yang terus menghujamkan ghirohnya untuk senantiasa memperbaiki diri, memperbaiki umat, berfastabiqul khairat, dan merintis bibit-bibit peradaban.
13072013
7:16 a.m
_ba’da kelas pagi_

0 komentar:

Posting Komentar

Seberkas feedback semoga menjadi amal :)

Quotes

“Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya”
( Pesan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.)

Total Pengunjung

Followers

My Account Facebook

Mengenai Saya

Foto saya
Pembelajar Sepanjang Hayat yang telah tunai menyelami program studi Ilmu Keperawatan di Universitas Gadjah Mada. Tertakdirkan semenjak tahun 2010 hingga lulus program profesi Ners 2016. Pasca dibelajarkan dalam mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang khalifah di madrasah kepemanduan dan organisasi kampus, kini sedang belajar untuk mempertanggungjawabkan hidup dan kehidupan sebagai seorang professional clinical ners di sebuah Rumah Sakit yang berpayung di sebuah Perguruan Tinggi Pemerintahan. Bermimpi menjadi insan pecinta ilmu dari buaian sampai liang lahat, hingga tunduk dan meneduh di keridho'an Al Fatah Ar Rahman Ar Rahim..